lalu malam datang dengan buaian hawanya yang menakjubkan
enyahkan semua beban pikiran dalam hempasan keras ke pembaringan
biduk terakhir ketika ku off kan senyawa mesin yang capai menderu 12 jam
hirup napas dalam-dalam dan kembali nikmati aroma lavender dan puralin
dalam semprotan wewangian nyongnyong setelah mandi dan masturbasi
pakaikan baju paling nyaman walau itu selembar kolor lima rebuan
lalu peluklah detik detik ini sebelum jerit metal bunda buyarkan semuanya
malam menjadi hal yang menakjubkan saat ini
dimana sedikitnya bisa kubayangkan suasana kuburan malam
dimana irama-irama pop di radio terasa pas dengan segala suasana hati
detik-detik risau yang menggugah pria melankolis menangis tragis
menyayat-nyayat tembok kamar dengan tulisan "yang kok kamu cuek sih??"
short message service yang tetap pending sampai 5 jam lamanya
bahkan untuk pagi berikutnya....petang selanjutnya
tirai itu masih tak bergeming kelamnya
karena tidak ingin malam meninggalkannya,
sangat nyaman dengan luapan emosi ini hingga tak sadar apa yang ia tangisi
sisakan lingkaran hitam di sekitar mata
siap jadi olokan di pagi buta nanti
ketika siang hari menjadi begitu terik
dunia untukku masih menjadi tidak begitu menarik
(ditulis dalam kondisi setengah sadar...ketika putus asa melawan demam dengan alunan lagu "im like a bird"by Nelly Furtado di radio)
No comments:
Post a Comment