Malam masih memberikan keajaibanNya, ketika bulan tak memberikan separuh dari cahayanya malam ini
Bahkan waktu masih rela membagi sedikit sisi jenaka untuk kita bisa menertawakan hidup, menangisi bagian-bagiannya yang telewat dan hilang tetapi masih boleh kekal kita ingat untuk pemacu senyum bila menghadapi malam yang sama…
Ada lagi sejumput harapan yang boleh kutawarkan dalam isi doa-doaku,mungkin bisa mengobati hambarnya hari ini, atau mungkin terlalu biasa untuk diucapkan dalam usaha untuk menimang-nimang angan yang tak tenang saja??
Berbahagialah hati! Walau detak-detak haru meliputi rupamu, bohongi senyummu esok hari, karena bukan menjadi sesuatu yang baru jika kau dilanda pilu
Lalu bolehkah aku menyerah?
Membawa isi kepala ini pada jalur-jalur pikiran yang menyesakan dada?
Mengais-ngais kenyataan,barangkali ada hikmah disana?
Dadaku tidak menjadi lapang malam ini….suram jadi warna yang sama esok hari
Tapi lihatlah hari kemarin! Sisa naluri mengusir sepi kutawarkan pada kedermawanan seorang yang ingin membagi…terjaga dipagi yang tdak lagi sama… Lalu kujalani hari lainnya dengan sukacita, menutup gelagat keterpurukan dengan intensitas rutinitas yang serupa