Thursday, June 29, 2006



mungkin pengaruh cuaca...
perjalanan rumah ke kampus selalu disertai angin kencang dan debu jalanan, walhasil iritasi mata dan migren dari hari kehari.
Mie ayam Ceker F#ck yu pinggir kampus udah ga menolong lagi perbaiki badmoodku minggu -minggu ini, mungkin kurang bumbu,mungkin ayam nya juga sakit akibat kemarau bulan kelahiranku ini...at least slamat datang jerawat dan bibir pecah-pecah

Monday, June 26, 2006

steroid otak

SEIZE MY DAY!!!
Tadinya berniat istirahatkan mata…setelah perih melahap 27 bab Da Vinci Code. Tontonan televisi di akhir pekan hanya menambah daftar alasan mengapa aku begitu benci malam-malam seperti ini.

Beberapa ajakan teman agar mau keluar telah kuabaikan,sore tadi maag dan kembung menyerang tubuh yg sangat jarang kuolahragakan kini…jadilah tubuh beraroma nenek 60 tahunan melekat di badan yang sedang malas bertemu air, entah minyak apa yang dioleskan oleh bunda tadi , hangat tapi dengan bau mentol tanggung yang menyengat

Lalu timbul pikiran untuk mengurung diri saja dikamar, mencari situs-situs yang mungkin bisa menambah gairah…. Ya saat ini begitu haus akan referensi visual, butuh suplemen atau steroid buat otak biar mau sedikit kreatif..

I see my visions burn, I feel my memories fade with time
But I'm too young to worry (a melody, a memory, or just one picture...AVENGED SEVENFOLD)

28 Juni 2005

Malam masih memberikan keajaibanNya, ketika bulan tak memberikan separuh dari cahayanya malam ini

Bahkan waktu masih rela membagi sedikit sisi jenaka untuk kita bisa menertawakan hidup, menangisi bagian-bagiannya yang telewat dan hilang tetapi masih boleh kekal kita ingat untuk pemacu senyum bila menghadapi malam yang sama…

Ada lagi sejumput harapan yang boleh kutawarkan dalam isi doa-doaku,mungkin bisa mengobati hambarnya hari ini, atau mungkin terlalu biasa untuk diucapkan dalam usaha untuk menimang-nimang angan yang tak tenang saja??

Berbahagialah hati! Walau detak-detak haru meliputi rupamu, bohongi senyummu esok hari, karena bukan menjadi sesuatu yang baru jika kau dilanda pilu
Lalu bolehkah aku menyerah?

Membawa isi kepala ini pada jalur-jalur pikiran yang menyesakan dada?
Mengais-ngais kenyataan,barangkali ada hikmah disana?
Dadaku tidak menjadi lapang malam ini….suram jadi warna yang sama esok hari
Tapi lihatlah hari kemarin! Sisa naluri mengusir sepi kutawarkan pada kedermawanan seorang yang ingin membagi…terjaga dipagi yang tdak lagi sama… Lalu kujalani hari lainnya dengan sukacita, menutup gelagat keterpurukan dengan intensitas rutinitas yang serupa